Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu52[/kitab]; [kitab]kisah24[/kitab]; [kitab]imama14-15[/kitab]
Februari adalah bulan dimana banyak perhatian diberikan pada topik cinta. Bagian yang menyedihkan adalah kebanyakan orang sama sekali tidak tahu seperti apa cinta itu atau bagaimana seharusnya tindakan itu dilakukan. Tidaklah mengherankan. Selama 50 tahun terakhir ini, berkat industri hiburan yang semakin amoral, cinta telah menjadi identik dengan seks. Sedih untuk mengatakan, kebanyakan orang tidak tahu bedanya.
Beberapa waktu lalu saya mengajar ilmu pengetahuan alam kelas enam. Mencoba memulai diskusi tentang reproduksi seksual dan aseksual dengan sekelompok anak kelas enam adalah sebuah tantangan. Saya tahu saya sudah berada di dalamnya sebelum kelas itu dimulai. Namun, saya tidak siap untuk mendapatkan sebuah pewahyuan yang mengejutkan.
Di tengah cemoohan dan dengusan saat saya mencoba mengenalkan pelajaran saya, salah satu murid saya menggoda, "Ya ampun, kami pikir Bapak akan mengajari kami tentang berhubungan badan."
"Kurasa tidak," balas saya. "Selain itu, seks dan cinta bukanlah hal yang sama."
Dalam sekejap ruangan menjadi sangat tenang. Murid-murid saya menatap saya dengan mulut terbuka. Wajah terkejut mengirimkan sesuatu dari jantung ke jari-jemari kaki saya saat menyadari bahwa anak-anak yang saya ajar benar-benar mempercayai kebohongan itu. Mereka benar-benar berpikir keduanya adalah hal yang sama.
Dengan pandangan dunia saat ini, banyak orang yang meyakini bahwa bahwa cinta adalah sesuatu yang terjadi secara misterius dan kamu tidak memiliki kendali di sana. Alasan nomor satu yang dikutip dalam perceraian adalah "Saya hanya tidak mencintainya lagi." Pernyataan ini sering disertai dengan desahan dan menggelengkan kepala seolah-olah sang pembicara tidak dapat mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi.
Alkitab, di sisi lain, memberikan gambaran yang sangat berbeda tentang cinta. Dalam 1 Korintus 13 kita membaca, "Kasih itu sabar, kasih itu murah hati. Ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong." Dan dalam 1 Yohanes 4:7-8 kita belajar bahwa cinta berasal dari Allah karena Allah itu sendiri adalah kasih (cinta). Tidak ada misteri di sini. Cinta didefinisikan dengan jelas oleh firman Tuhan.
Anehnya, bahkan orang Kristen entah bagaimana membeli ide cinta adalah perasaan hangat yang kabur. Namun, cinta bukanlah perasaan. Itu pilihan. Matius 5:44 mengatakan kepada kita untuk "mencintai musuh-musuhmu." Tidak mungkin merasa hangat dan kabur terhadap orang yang tidak kita sukai. Musuh, berdasarkan fakta ADALAH musuh, tidak mungkin ada perasaan hangat di situ. Oleh karena itu, karena kita tahu Tuhan tidak akan meminta (atau memerintahkan) kita untuk melakukan sesuatu yang TIDAK BISA kita lakukan, itu berarti cinta adalah sebuah pilihan.
Yesus berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35). Dengan memahami sifat alami cinta dan kemudian memilih untuk beroperasi di dalamnya, kita menyatakan diri kita sebagai pengikut Kristus. Bukan dari t-shirt yang kita pakai atau ikan kecil di mobil kita. Mereka akan mengenal kita dengan cinta kita.
Baca Juga: Bagi yang Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan, Kamu Wajib Baca 5 Ayat Alkitab Ini!
Di tengah musim dingin, pohon sulit untuk dipisahkan kecuali kamu adalah seorang ahli hortikultura. Cabang-cabang yang polos cenderung terlihat sama di langit musim dingin yang kelabu. Di musim semi bunga memberi sedikit petunjuk tentang apa yang akan terjadi, namun pada akhir musim panas identitas pohon tersebut benar-benar terungkap dengan munculnya buah. Tidak mungkin salah pohon apel untuk pohon persik. Buahnya adalah buktinya.
Hal yang sama bisa dikatakan tentang orang Kristen. Dari kejauhan, kita mungkin terlihat seperti orang lain. Tetapi setelah diamati lebih dekat, kita harus menemukan buah Roh sebagai bukti pengalaman kita. Dalam Galatia 5:22-23a kita membaca, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." Fakta bahwa Alkitab menyamakan atribut ini dengan buah menunjukkan bahwa mereka dapat dibudidayakan, atau bertumbuh. Saat kita bertumbuh di dalam Kristus, buah Roh tumbuh di dalam kita. Atau, paling tidak seharusnya mengalami pertumbuhan.
Saya harus mengakui bahwa saya kadang-kadang berjuang dengan apakah saya melakukan hal "kehidupan Kristen" ini seperti seharusnya. "Tuhan, ini sulit!" Rengek saya saat melakukan doa-doa pribadi saya. "Seharusnya tidak serumit ini." Dan biasanya, di tengah rengekan saya, Tuhan mengingatkan saya bahwa ini sama sekali tidak rumit. Cintai Tuhan dan orang lain, karena cinta menutupi banyak dosa. Ah, begitu sederhana.
Jadi-apa yang harus dilakukan oleh cinta? Semuanya.
Hak Cipta © Wendy Lanier 2010, digunakan dengan izin.
Cinta
Adalah Salah Satu Anugerah Terbesar yang Tuhan Berikan di Dalam Kehidupan Kita. Kekuatannya Lebih Dahsyat Dari Senjata Apapun.